Mayoritas masyarakat Indonesia sudah siap berbelanja online untuk kebutuhan Ramadan tahun ini. Pengalaman selama pandemi mendorong masyarakat Indonesia memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan Ramadan tahun ini.
Hasil ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Trade Desk (NASDAQ: TTD) dan lembaga riset YouGov terhadap lebih dari 2.000 orang Indonesia. Temuan survei ini terungkap dalam acara Ramadan Success with The Trade Desk bersama Muslim Pro, Tokopedia, dan Vidio.
General Manager Indonesia di The Trade Desk, Purnomo Kristanto mengatakan, masyarakat melakukan riset persiapan belanja online dimulai lebih awal dari bulan Ramadan yakni sekitar Februari.
“Sebagai bagian dari shopping journey mereka, konsumen akan mulai melakukan research untuk belanja online mereka sebulan sebelum Ramadan,” kata Purnomo, dikutip Kamis (12/1).
Berdasarkan hasil penelitian ini, belanja online bagi masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan saat mereka menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Berdasarkan data, sebanyak 53% masyarakat Indonesia berencana menggunakan THR di bulan Ramadhan daripada menabung.
Purnomo menjelaskan, berdasarkan data agregat dari lima situs e-commerce terkemuka di Indonesia, aktivitas online seperti ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 7-10 hari menjelang Idul Fitri. “Saat ini masyarakat Indonesia umumnya sudah menerima THR,” katanya.
Purnomo mengatakan informasi ini memberikan peluang besar bagi merek untuk menjangkau konsumennya di waktu yang tepat.
Hasil penelitian juga menunjukkan beberapa produk yang ingin dibeli orang, seperti:
mencegah pakaian vitamin dan asesoris atau perlengkapan ibadah eceran
Faktor-faktor yang mendorong orang untuk memilih berbelanja online adalah:
Banyak promo atau diskon (60%)Harga lebih murah (53%)Perbandingan harga mudah (49%)Praktis dan cepat (48%)Banyak pilihan pembayaran (46%)