Riset dari Tenggara Strategics dan Universitas Prasetiya Mulya menunjukkan bahwa layanan pesan-antar makanan akan tetap diminati masyarakat Indonesia bahkan setelah wabah Covid-19 berakhir. Sementara layanan ini dikendalikan oleh GoFood dari Gojek.
Riset bertajuk “Online Food Delivery (OFD) Behavior & Perception Survey in Indonesia” ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden di enam kota pada 10-14 Januari 2022. Riset tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95%, dengan margin error 2,8%.
Direktur Eksekutif Strategis Tenggara Riyadi Suparno mengatakan, food delivery service terbukti menjadi penyelamat bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya di masa pandemi. Mayoritas pengguna menggunakannya untuk mendukung produktivitas, mengeksplorasi tren kuliner terbaru, dan bersosialisasi.
Lebih dari separuh konsumen menggunakan layanan pengiriman makanan setidaknya seminggu sekali. Jasa pesan antar makanan juga digunakan oleh hampir semua lapisan masyarakat. Mayoritas penggunanya juga adalah Generasi Z (43%) dan milenial (39%).
Tenggara Strategics kemudian melakukan riset untuk mengetahui tren penggunaan layanan ini pascapandemi. Mayoritas konsumen (99%) juga berniat untuk terus menggunakan layanan pesan-antar makanan dan meningkatkan penggunaannya di masa mendatang.
“Jawaban yang kami dapatkan dari kajian ini adalah masyarakat masih tertarik dengan layanan pesan antar makanan karena kemudahan dan fasilitas yang ditawarkannya,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (15/6).
Dari hasil riset Tenggara, GoFood menjadi pilihan utama pengguna. Nilai transaksi layanan pesan-antar makanan dari Gojek ini mencapai Rp 30,65 triliun.
Sebanyak 50% responden juga menyatakan bahwa GoFood adalah platform layanan pesan antar teratas mereka. GoFood juga menjadi platform yang paling banyak diunduh (76%) oleh pengguna.
Posisi kedua ada ShopeeFood dengan nilai transaksi Rp 26,49 triliun. Sebanyak 28% responden menganggap ShopeeFood sebagai platform pengiriman makanan teratas.
Ketiga, GrabFood dengan nilai transaksi Rp20,93 triliun. Sebanyak 22% responden menganggap GrabFood sebagai platform pesan-antar makanan teratas.
Jasa pengiriman makanan memang memiliki potensi besar di Indonesia. Perusahaan Google, Temasek dan Bain memproyeksikan total nilai GMV layanan pesan-antar dan transportasi makanan online di Indonesia sebesar US$ 16 miliar atau setara dengan Rp. 225,6 triliun pada 2025. Angka ini meningkat 28% dari tahun lalu US$ 5 miliar. .