Shopee baru-baru ini mengalami pemutusan hubungan kerja alias PHK dan penutupan layanan di beberapa negara. Perusahaan asal Singapura ini mulai fokus mengejar keuntungan, yang digaungkan oleh Grab dan Gojek.
Kontributor Motley Fool, Jon Quast mengatakan, induk usaha Shopee, Sea Ltd, mendapatkan pendapatan utamanya dari lini bisnis gaming Garena pada 2017. Sebagian besar pendapatan berasal dari pasar di Asia.
Sejak itu, Sea Ltd memperluas aliran pendapatannya melalui layanan keuangan Shopee dan SeaMoney. Perusahaan teknologi asal Singapura ini bahkan memperluas pasarnya hingga ke Eropa dan Amerika Latin.
Kini, laba yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) di lini bisnis Garena turun 55% year-on-year (yoy) menjadi US$ 333,6 juta di kuartal kedua.
Sebagian karena game Free Fire dilarang di India. Selain itu, secara umum pasar video game semakin menyusut. Garena juga memberhentikan sekitar 15% stafnya.
Shopee juga menutup layanan di beberapa negara di Eropa dan Amerika Latin. E-commerce ini juga sempat singgah di Indonesia pekan lalu.
Nota Quast, Sea Ltd tumbuh sangat cepat. “Tapi ini dilakukan dengan banyak mengandalkan kas dari aktivitas pembiayaan,” katanya seperti dikutip dari Nasdaq, pekan lalu (20/9).
Detailnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Perbandingan pendapatan Sea Ltd dan uang dari pembiayaan (The Motley Fool)
“Itu tidak bisa ‘dicelupkan ke dalam panci madu’ sepanjang waktu sekarang, karena lingkungan ekonomi makro berbeda,” katanya seperti dikutip. Panci madu diartikan sebagai sumber uang yang besar.
CEO Sea Ltd Forrest Li mengatakan perusahaan sedang berjuang di era kenaikan suku bunga acuan, melonjaknya inflasi dan pasar yang bergejolak. Dia juga mengatakan investor beralih ke investasi yang aman di tengah situasi ekonomi saat ini.
“Investor sekarang kurang mau meminjamkan uang kepada perusahaan seperti Sea Ltd tanpa menuntut tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Pada dasarnya, kebutuhan meminjam uang sudah tidak semenarik dulu lagi,” ujar Quast.
Terlebih lagi, bank sentral Thed Fed Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga. Hal ini mengurangi likuiditas yang berdampak pada penurunan valuasi saham.
Kapitalisasi pasar induk Shopee juga turun dari sekitar US$ 200 miliar pada Oktober 2021 menjadi US$ 30,67 miliar kemarin (27/9) menurut data YCharts.
Menurut Quast, Sea Ltd bisa menggalang dana dengan melikuidasi saham seperti yang dilakukan di masa lalu. Tapi kebutuhannya kurang menarik.
Sea Ltd bukan satu-satunya perusahaan yang berputar di tengah situasi pasar saat ini. Pivot membuat perubahan strategis untuk mengarahkan bisnis ke situasi yang menguntungkan atau diinginkan.
Induk Snapchat, Snap, juga mengirimkan memo kepada karyawan tentang rencana perusahaan untuk mengubah strategi bisnisnya. Korporasi meluncurkan divisi teknologi augmented reality (AR), tetapi mengurangi proyek seperti selfie drone.
Ocean Group Menekan Pertumbuhan Shopee
Berdasarkan laporan keuangan kuartal II, Sea Ltd mencatat kenaikan piutang pinjaman sebesar US$ 757 juta dan pembelian aset tetap sebesar US$ 540 juta untuk mendukung pertumbuhan bisnis.
Artinya, “hanya membatasi pengeluaran (yang bisa digunakan) untuk meningkatkan Shopee, akan mendorong seluruh bisnis menuju titik impas (BEP) atau setidaknya tidak ada kerugian,” kata Quast.
Sea Ltd juga menutup layanan Shopee di Argentina, Kolombia, Chili, dan Meksiko.
Faktanya, Shopee menyumbang hampir 59% dari total pendapatan Sea Ltd di kuartal kedua. Pertumbuhan pendapatan untuk lini bisnis e-commerce ini mencapai 51% atau lebih tinggi dari keseluruhan perusahaan sebesar 29%.
Dengan cara ini, Sea Ltd berfokus untuk mencapai arus kas positif sesegera mungkin, sehingga dapat bertahan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan.
Shopee juga singgah di Indonesia minggu lalu. Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan keputusan ini merupakan langkah terakhir yang perlu diambil.
“Kondisi ekonomi global menuntut kami untuk lebih cepat beradaptasi dan menilai prioritas bisnis sehingga kami bisa lebih efisien. Ini keputusan yang sangat sulit,” ujar Radynal dalam keterangan media, Senin (19/9).