Platform pembayaran dan data terbuka Indonesia Brick meluncurkan laporan Open Finance pertama di Indonesia bertajuk Open Finance 2022. Beberapa tantangan terhadap industri keuangan juga disebutkan dalam laporan tersebut, seperti industri asuransi digital dan peer to peer lending (P2P Lending).
Tujuan penerbitan laporan ini adalah untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran para pelaku industri keuangan tentang konsep dan solusi Open Finance. Selain itu, untuk mendorong penggunaannya dalam ekosistem industri fintech di Indonesia.
Berdasarkan laporan tersebut, ditemukan bahwa industri insurtech menghadapi tantangan dalam memperoleh data yang lebih komprehensif untuk melakukan risk profiling, untuk membantu perusahaan asuransi menyesuaikan harga premi.
Sementara itu, hasil laporan untuk industri P2P Lending menunjukkan bahwa dengan adanya lebih banyak data memungkinkan perusahaan keuangan menghasilkan produk yang lebih baik dan personal.
Selain itu, Brick juga melayani pengguna melalui personalisasi layanan keuangan dan pembayaran real-time. Hal ini mendorong inklusi dan literasi keuangan tercapai sepenuhnya di Indonesia, sehingga menghasilkan pengakuan IF50.
Co-Founder dan CEO Brick Gavin Tan menyoroti pentingnya pencapaian Brick sebagai salah satu dari 50 fintech dalam kompetisi Inclusive Fintech 50. IF50 mengidentifikasi fintech tahap awal yang mempromosikan inklusi keuangan di seluruh dunia, melalui proses kompetitif dan dievaluasi oleh perusahaan independen . panel juri dari Venture Capital dan teknologi dan jasa keuangan.
“Kami menyadari bahwa inklusi keuangan merupakan aspek terbesar yang dapat kami dukung dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.
Laporan tersebut dibuat bekerja sama dengan DSInnovate, yang merupakan lembaga penelitian dan konsultasi inovasi, dan dilakukan dari Juli hingga Oktober 2022. Buku putih tersebut melibatkan penelitian kualitatif dan kuantitatif untuk menggali data dari berbagai sumber, seperti pengguna akhir, pemain tekfin, dan regulator di Indonesia. .
Kajian Open Finance dihadiri oleh lebih dari 10 industri keuangan dan 100 responden dari seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Brick dan DInnovate juga menghadirkan pembicara dari beberapa pelaku industri di Indonesia.
Dengan mengumpulkan wawasan baru dari Open Finance Report 2022, Brick berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Berkat peluncuran laporan tersebut, Brick juga telah diakui sebagai pemenang kompetisi Inclusive Fintech 50 (IF50) 2022.
Bersaing dengan 257 peserta dari 79 negara, Brick masuk dalam daftar 50 besar fintech yang memanfaatkan data dan infrastruktur digital untuk membuat produk lebih inklusif bagi perusahaan keuangan dan berdampak pada masyarakat miskin dan kurang terlayani.
Didirikan pada tahun 2020, Brick membantu perusahaan jasa keuangan di seluruh Indonesia dengan membangun infrastruktur data dasar dan menyediakan berbagai saluran pembayaran B2B (Business to Business).
Dikatakannya, kehadiran Brick adalah untuk membangun solusi dan menyatukan tujuan. Dengan begitu, fintech yang satu ini juga bisa mendukung lembaga keuangan dalam menjangkau masyarakat miskin dan kurang terlayani.
Gavin juga menambahkan bahwa misi Brick tidak hanya sampai di situ, ia juga akan memastikan bahwa perusahaan akan terus memperjuangkan inklusi keuangan, dengan membangun solusi pembayaran B2B untuk bisnis enterprise dan UMKM pada tahun 2022 dan seterusnya.