Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) bekerja sama memblokir obat sirup berbahaya di platform belanja online, seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Shopee.
BPOM mengumumkan ada lima produk obat sirup yang mengandung ethylene glycol (EG) yang melebihi ambang batas aman. Kelimanya adalah Sirup Termorex, Sirup DMP Flurin, Sirup Batuk Unibebi, Sirup Demam Unibebi, dan Obat Demam Unibebi.
BPOM, Kominfo, dan IDEA juga mengidentifikasi dan menghapus 4.922 tautan per 21 Oktober.
VP Marketplace Bukalapak Dessy Kadriyani mengatakan, pihaknya juga mencoret obat-obatan yang dilarang diperjualbelikan sesuai informasi dan daftar resmi dari BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ia menjelaskan, setiap tenant di Bukalapak harus menyetujui dan melaksanakan syarat dan ketentuan yang diberlakukan. Kebijakan ini dinyatakan dalam aturan penggunaan di situs web resmi.
“Kami juga rutin memantau jenis barang yang dijual melalui platform tersebut, untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” kata Dessy kepada Katadata.co.id, Senin (24/10).
Bukalapak juga bekerja sama dengan pengguna. “Pengguna dan masyarakat juga bisa melapor ke BukaBantuan Live Chat jika menemukan produk obat yang dilarang namun masih dijual di Bukalapak,” ujar Dessy.
Dessy mengatakan Bukalapak akan mengambil tindakan dengan memblokir akun dan/atau barang penjual yang melanggar.
BPOM mengintensifkan pengambilan sampel dan pengujian untuk semua produk obat sirup yang diproduksi oleh industri farmasi yang sama.
“Sampel produk lainnya akan diserahkan ke masyarakat setelah diperoleh hasil uji,” tulis keterangan BPOM dalam laman resminya, dikutip Senin (24/10).
BPOM juga telah merilis daftar 133 sirup obat yang aman dikonsumsi asalkan digunakan sesuai aturan pakai. Sirup tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol atau gliserin/gliserol.
BPOM sedang melacak data pendaftaran seluruh produk obat dalam bentuk sirup dan tetes di Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengumumkan daftar 102 obat yang sebelumnya disebut menyebabkan penyakit ginjal akut. BPOM melacak data registrasi untuk memastikan bahan apa saja yang digunakan dalam ratusan produk jamu tersebut.
Hasil pencarian BPOM adalah:
23 produk tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, atau gliserin/gliserol, aman digunakan selama mengikuti aturan pakai Tujuh produk telah diuji dengan hasil dinyatakan aman digunakan selama mengikuti aturan pakai . aturan pakai Tiga produk telah diuji dan dinyatakan mengandung kontaminasi etilen glikol atau dietilen glikol di atas ambang batas aman.
Saat ini BPOM masih melakukan pengambilan sampel dan pengujian terhadap 69 produk. BPOM melakukan intensifikasi pengawasan mutu berbasis risiko, sampling dan pengujian untuk memastikan semua produk yang beredar di pasaran tidak mengandung kontaminan EG dan DEG yang melebihi batas aman.
Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah kumulatif penyakit ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injury (AKI) pada anak di Indonesia mencapai 206 orang per 18 Oktober. Dari ratusan kasus, 48% di antaranya dinyatakan meninggal.